ROMANTIC POEM
KAU, BAGAI CINTA TAK BERKESUDAHAN
Detik demi denting ramai piring menyapa sepi
Gemerincing ramainya memekakkan telinga
mengisi rongga-rongga kosong kehidupan yang fana
membalut sedih duka menghantarkan raga yang di haribaan
Bahkan nyalanya tak terkalutkan sendi-sendi nadi yang pasti
Kau,
demi cinta tak berkesudahan
gerak pegas yang tak terhenti karena hanya injakan rem yang terpatri
Kau,
akankah cinta berkesudahan
Hatinya bagai direngkuh kettidakpastian
Warna, asa, patut, hardik, asa
Semua bercampur baur dan tak dapat dipastikan
Menjadi satu tak terdefinisi, sama sekali tak teridentifikasi
Nyalanya kian padam
Harinya kian redup
diselimuti awan ketidakpastian
Kau, cintanya yang tak berkesudahan
By. Linda Way
Detik demi denting ramai piring menyapa sepi
Gemerincing ramainya memekakkan telinga
mengisi rongga-rongga kosong kehidupan yang fana
membalut sedih duka menghantarkan raga yang di haribaan
Bahkan nyalanya tak terkalutkan sendi-sendi nadi yang pasti
Kau,
demi cinta tak berkesudahan
gerak pegas yang tak terhenti karena hanya injakan rem yang terpatri
Kau,
akankah cinta berkesudahan
Hatinya bagai direngkuh kettidakpastian
Warna, asa, patut, hardik, asa
Semua bercampur baur dan tak dapat dipastikan
Menjadi satu tak terdefinisi, sama sekali tak teridentifikasi
Nyalanya kian padam
Harinya kian redup
diselimuti awan ketidakpastian
Kau, cintanya yang tak berkesudahan
By. Linda Way
Comments
Post a Comment