PARENTING
Anak bagai duplikasi, fotokopi, orang dewasa mini, peniru orang tua.
Apa yang diucapkannya, apa yang dikatakannya, apa yang dilakukannya sementara hanya meniru.
Gaya berbicara, isi pembicaraan semua meniru.
Mungkin hanya perasaan yang polos yang membedakannya dengan orang dewasa.
Pemikirannya belum matang, tak mengerti dan labil.
Tapi dibalik itu semua ada nurani yang tajam, ada insting yang kuat pemberian Yang Maha Kuasa.
Banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam hatinya, pikirannya dan jiwanya.
Tak biasa dia jawab, dan tak dapat orang dewasa jawab.
Hanya satu jawaban yang biasanya dijawab oleh yang tua yaitu, nanti jika sudah besar kau juga akan mengerti dan tahu.
Dan pada hakikatnya dengan jawaban itu pertanyaan itu tak terjawab sama sekali.
Cara untuk melindunginya, menghindarkannya dari mara bahaya hanyalah agama dari Tuhan.
Benteng tertinggi yang paling kokoh dari sekedar tumpukan tembok, agama, yang membawa mereka pada kehidupan kehidupan kebahagiaan. :-)
Apa yang diucapkannya, apa yang dikatakannya, apa yang dilakukannya sementara hanya meniru.
Gaya berbicara, isi pembicaraan semua meniru.
Mungkin hanya perasaan yang polos yang membedakannya dengan orang dewasa.
Pemikirannya belum matang, tak mengerti dan labil.
Tapi dibalik itu semua ada nurani yang tajam, ada insting yang kuat pemberian Yang Maha Kuasa.
Banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam hatinya, pikirannya dan jiwanya.
Tak biasa dia jawab, dan tak dapat orang dewasa jawab.
Hanya satu jawaban yang biasanya dijawab oleh yang tua yaitu, nanti jika sudah besar kau juga akan mengerti dan tahu.
Dan pada hakikatnya dengan jawaban itu pertanyaan itu tak terjawab sama sekali.
Cara untuk melindunginya, menghindarkannya dari mara bahaya hanyalah agama dari Tuhan.
Benteng tertinggi yang paling kokoh dari sekedar tumpukan tembok, agama, yang membawa mereka pada kehidupan kehidupan kebahagiaan. :-)
Comments
Post a Comment