KALUT TAKUT
Kalut takut berkalang kabut
Patut terkatut dalam patut
Bumi yang makin menghitam,
tak lagi hijau dan biru
Pekat telat dalam terlambat
Hanya sunyi yang tertambat dalam asa terperanjat
Hanya kalut dan takut yang terasa, entah kapan akan berakhir
Walau getir dan petir menggelora tiada tara
Bahkan tak terlambat mata
Dan penyesalan hanya terduga dalam cita dan cuma
Hanya hari-hari terlambat
Melihat dunia yang sudah rusak pekat
tak beradab tak berharkat
hanya do'a yang dapat terperanjat munajat
Original Poem from Linda Way
Surabaya
Patut terkatut dalam patut
Bumi yang makin menghitam,
tak lagi hijau dan biru
Pekat telat dalam terlambat
Hanya sunyi yang tertambat dalam asa terperanjat
Hanya kalut dan takut yang terasa, entah kapan akan berakhir
Walau getir dan petir menggelora tiada tara
Bahkan tak terlambat mata
Dan penyesalan hanya terduga dalam cita dan cuma
Hanya hari-hari terlambat
Melihat dunia yang sudah rusak pekat
tak beradab tak berharkat
hanya do'a yang dapat terperanjat munajat
Original Poem from Linda Way
Surabaya
Comments
Post a Comment