ANAK BERKECERDASAN TINGGI DAN BERBAKAT ISTIMEWA
Istilah anak berbakat diterjemahkan dari ”gifted
child”, sebutan lain misalnya genius, bright, creative, talented. Semua sebutan
itu merujuk kepada adanya keunggulan kemampuan yang dimiliki seseorang. Bakat
adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang ”inherent” dalam diri seseorang,
dibawa sejak lahir dan terkait erat dengan struktur otak. Secara genetis
struktur otak itu sangat ditentukan oleh caranya lingkungan berinteraksi dengan
anak dan kemampuan biasanya dikaitkan dengan intelegensi.
Intelegensi merupakan kombinasi sifat-sifat
manusia yang mencakup kemampuan untuk pemahaman terhadap hubungan yang
kompleks; semua proses yang terlibat dalam berpikir abstrak, kemampuan
penyesuaian dalam pemecahan masalah, dan kemampuan untuk memperoleh kemampuan
baru (Cattel dalam Conny Semiawan, 1997). Satu ciri yang paling umum dimiliki
anak berbakat adalah memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada anak
normal. Umumnya anak berbakat jika memiliki IQ di atas 120, sedangkan anak yang
memiliki IQ 137 ke atas disebut anak berbakat tinggi.
Sementara itu ada pandangan lain yang menekankan bahwa masalah keberbakatan
harus didekati dari sudut pandang berdimensi ganda. Renzulli (1981) mencoba
mengetengahkan konsep keterpaduan antara kecerdasan, motivasi, dan kreativitas
bagi anak yang berbakat.
Dengan menggunakan sudut pandang berdimensi ganda, keterbakatan merujuk
konsep anak berbakat lebih mengacu kepada anak yang menunjukkan kemampuan unjuk
kerja tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau
bidang akademik tertentu.
Hasil penelitian, pengamatan, maupun pengalaman
menunjukkan bahwa anak berbakat memiliki karakteristik dan kebutuhan yang
berbeda dari anak lain pada umumnya yang mencakup aspek-aspek: intelektual,
akademik, kreativitas, kepemimpinan dan sosial, seni, afektif, sensori fisik,
intuisi, dan ekologis. Dalam pandangan mutakhir, ke-gifted-an tidak hanya
merujuk pada fungsi kognitif, melainkan merujuk pada totalitas dan keterpaduan
dari seluruh fungsi otak manusia. Anak cerdas dan berbakat mampu mengfungsikan
otak kiri dan otak kanan sebagai alat berfikir dan seluruh fungsi lain(rasa,
pendirian, dan intuisi) secara terintegrasi sehingga mewujudkan perilaku
kreatif.
Comments
Post a Comment