PARENTING :: MENGAJARKAN ANAK UNTUK BERBICARA SOPAN
Pagi itu saat istirahat kelas 2, varisca yang imut mendatangi saya sebagai gurunya yang sedang makan coklat, lalu dia berbicara dengan polosnya sambil tersenyum "jangan makan coklat terus, nanti giginya bisa rusak lo bu" katanya sambil senyum-senyum lagi, dan saya menanggapinya dengan senyum juga. Sungguh lucunya ditegur anak kecil, sama sekali tak ada rasa tersinggung menggelayut, tidak seperti jika ditegur senior yang galak. hehehehe....... Saya malah memikirkan kata-kata itu dan saya senang telah dinasihati oleh gadis cilik yang imut itu. Karena saat berkomunikasi dia melontarkan kata-kata sopan dan tersenyum. Dan nasihat itu saya cerna baik-baik, dan saya sepertinya akan melaksanakan sarannya dengan senang hati. Beda lagi saat berbicara dengan murid saya yang bernama Abib. Kata-katanya terkesan dengan nada membentak dan meremehkan. Padahal posisi saya adalah gurunya. Kalau sudah seperti itu saya nasihati dengan baik-baik tapi sampai sekarangpun belum juga berubah. Ya, saya cukup bersyukur dengan ke33 murid saya yang mayoritas baik dan sopan, hanya ada beberapa anak yang tidak sopan pada saat berkata-kata dengan orang-orang sekitarnya. Kebiasaan baik dalam keluarga amatlah penting untuk membentuk karakter anak yang berkualitas dan sopan didukung oleh lingkungan dan sekolah. Di zaman sekarang memang untuk membentuk orang-orang yang baik dan sopan memiliki banyak kendala. Tetapi bagaimanapun hal itu harus diusahakan untuk membentuk generasi emas. Berikut tips-tips nya untuk membentuk generasi emas anak usia 7 sampai 8 tahun.
1. Kenalkan dan ajari anak pada ibadah rutinitas shalat 5 waktu. Hal ini bisa membantu untuk membentuk generasi anak yang tawakkal, berserah diri pada Tuhan, kuat, tidak putus asa dan optimis.
2. Ceritakan dan ingatkan tentang kematian. Pengetahuan tentang kematian ini tak akan menghapus keceriaan pada anak. Tetapi pembukaan kesadaran tentang adanya kematian yang bisa datang sewaktu-waktu membuat anak lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan.
3. Beri nasihat baik dan teladan secara positif.
4. Kemukakan alasan mengapa mereka harus melakukan hal-hal baik, perkenalkan pengetahuan tentang syurga dan neraka.
5. Doakan mereka, karena yang bisa membolak-balikkan hati hanya Allah SWT.
Original post from Linda Way as elementary school teacher.
1. Kenalkan dan ajari anak pada ibadah rutinitas shalat 5 waktu. Hal ini bisa membantu untuk membentuk generasi anak yang tawakkal, berserah diri pada Tuhan, kuat, tidak putus asa dan optimis.
2. Ceritakan dan ingatkan tentang kematian. Pengetahuan tentang kematian ini tak akan menghapus keceriaan pada anak. Tetapi pembukaan kesadaran tentang adanya kematian yang bisa datang sewaktu-waktu membuat anak lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan.
3. Beri nasihat baik dan teladan secara positif.
4. Kemukakan alasan mengapa mereka harus melakukan hal-hal baik, perkenalkan pengetahuan tentang syurga dan neraka.
5. Doakan mereka, karena yang bisa membolak-balikkan hati hanya Allah SWT.
Original post from Linda Way as elementary school teacher.
Comments
Post a Comment