MOTIVASI ATAU INTIMIDASI
Bagi seorang guru, melakukan motivasi atau intimidasi bisa jadi adalah jalan yang dilakukan bertujuan untuk membuat murid jera atas perbuatan buruk yang dilakukannya. Dua hal tersebut dilakukan supaya murid tidak melakukan lagi perbuatan buruk yang merugikan tersebut. Tetapi seberapakah peran intimidasi dan motivasi terhadap perubahan sikap murid? Hal tersebut tidak dapat dijawab dengan spontan. Perlu penelitian mendalam. Berikut akan diterangkan beberapa hasil penelitian yang diambil dari website online.
"Orang tua siswa tersebut melihat begitu tertekannya anaknya yang harus menghadapi ujian akhir. Sehingga sering hal-hal yang harusnya dilakukan oleh remaja seusianya jadi dilewati demi bisa meraih nilai terbaik, hingga akhirnya orang tua tersebut menjadi panik karena mengamati buah hatinya tak lagi seperti umumnya remaja normal malah terlihat tertekan dengan "motivasi atau intimidasi " dari walikelasnya untuk belajar dan terus belajar. Aku pun tak tau sebenarnya harus memberi motivasi atau mengintimidasi agar siswa/i mau belajar dengan tekun . Hanya pencerahan yang terjadi manakala selesai membaca satu buku yang sangat inspiratif " Sekolahnya Manusia" buah karya Munif Chatib seperti terbangun dari tidur panjang yang melelahkan karena ternyata selama ini tak mengajar dengan benar justru berlaku seakan-akan mengajar paling merasa benar . Tak mengindahkan kebutuhan yang diajar, bahwa merekalah yang harusnya paling dipahami kebutuhannya malah diperlakukan hanya sebagai objek untuk sebuah citra nama baik sekolah, guru dan gengsi kepala sekolahnya. Lantas dimana sebenarnya meletakkan kata-kata motivasi yang tepat agar siswa tak merasa dianggap hanya sebagai objek dari suatu gengsi para pengajarnya . Kembali pada semboyan Tut Wuri Handayani yang pernah diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara lebih lengkapnya adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani sehingga menjadi sangat indah manakala pendidik dapat memberi teladan ketika ada di depan, memberi motivasi dan sumber inspirasi saat di tengah dan selalu memberi motivasi dan dorongan sesuai potensi siswanya saat siswanya berada di depan...
(dari website online: http://bloggernyani2k.blogspot.co.id/2011/12/motivasi-atau-intimidasi.html)
"Orang tua siswa tersebut melihat begitu tertekannya anaknya yang harus menghadapi ujian akhir. Sehingga sering hal-hal yang harusnya dilakukan oleh remaja seusianya jadi dilewati demi bisa meraih nilai terbaik, hingga akhirnya orang tua tersebut menjadi panik karena mengamati buah hatinya tak lagi seperti umumnya remaja normal malah terlihat tertekan dengan "motivasi atau intimidasi " dari walikelasnya untuk belajar dan terus belajar. Aku pun tak tau sebenarnya harus memberi motivasi atau mengintimidasi agar siswa/i mau belajar dengan tekun . Hanya pencerahan yang terjadi manakala selesai membaca satu buku yang sangat inspiratif " Sekolahnya Manusia" buah karya Munif Chatib seperti terbangun dari tidur panjang yang melelahkan karena ternyata selama ini tak mengajar dengan benar justru berlaku seakan-akan mengajar paling merasa benar . Tak mengindahkan kebutuhan yang diajar, bahwa merekalah yang harusnya paling dipahami kebutuhannya malah diperlakukan hanya sebagai objek untuk sebuah citra nama baik sekolah, guru dan gengsi kepala sekolahnya. Lantas dimana sebenarnya meletakkan kata-kata motivasi yang tepat agar siswa tak merasa dianggap hanya sebagai objek dari suatu gengsi para pengajarnya . Kembali pada semboyan Tut Wuri Handayani yang pernah diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara lebih lengkapnya adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani sehingga menjadi sangat indah manakala pendidik dapat memberi teladan ketika ada di depan, memberi motivasi dan sumber inspirasi saat di tengah dan selalu memberi motivasi dan dorongan sesuai potensi siswanya saat siswanya berada di depan...
(dari website online: http://bloggernyani2k.blogspot.co.id/2011/12/motivasi-atau-intimidasi.html)
Comments
Post a Comment